Tuesday, June 5, 2018

Sering manjain anak? Waspadai Sindrom PETER PAN & CINDERELLA!



Sering manjain anak pak, buk? Waspadai Sindrom PETER PAN & CINDERELLA!


Alih - alih karna mau nunjukin rasa sayang, malah jadinya ngerusak masa depan anak jadinya ntar. Hati - hati yah parents, maksud hati ingin meberikan yang terbaik buat si buah hati yang ada kita malah merusak pondasi masa depan mereka loh!
Kok bisa?
Yuk kita kenali apa itu sindrom Peter Pan & Cinderella....!
Image may contain: 1 person, dancing



Apa sih sindrom Peter pan dan Cinderella itu? Bukannya nama judul pilem? Bukan pak, bu..
Dibaca sampe abis yaah.. :)
Di awali rasa sayang berlebih si orang tua dan yang kemudian jadi over proteksi tidak pada anak sejak dini, yangjadinya tanpa sadar membunuh sifat mandiri dan membuat AQ - Adversity Quotient menjadi sangat rendah.
Apa itu AQ (Adversity Quotient)? Mungkin kita sering mendengar IQ dan juga EQ yah, nah AQ adalah suatu kemampuan seseorang untuk bertahan dalam menghadapi masalah kehidupan.

Anak yang memiliki kadar AQ rendah pada nantinya akan menghasilkan sindrom Peter Pan pada anak laki-laki, anak yang tidak mau/pernah jadi dewasa. Pada anak perempuan akan terkena sindrom cinderella complex, yaitu anak yang selalu berharap bantuan, menanti datangnya pangeran impian bak dongeng ‘prince charming’ yang akan datang menyelamatkan dari kerasnya kehidupan, karena sudah terbiasa dilindungi oleh orang tuanya dari kecil.

Anak dengan Sindrom Peter Pan akibat dimanja dan dibela setiap melakukan kesalahan, dilindungi dan dituruti keinginannya. Sementara anak perempuan dengan Sindrom Cinderella tidak dididik untuk menerima kenyataan hidup dan diberi terlalu banyak mimpi tentang kisah happy ending tanpa dididik bahwa happy ending adalah hasil akhir jerih payah kita menang melawan kerasnya kehidupan.
Dan jika keduanya bertemu dan akhirnya menikah, maka perceraian lah yang akan terjadi, keduanya tidak mau hidup susah, tidak memiliki kemampuan untuk betahan / survive (AQ).

Jadi Pak, Buk... Jadilah Smart Parents, masa depan anak kita dimulai dari pola asuh dini di rumah yang sepenuhnya adalah hak dan sekaligus kewajiban anda. Tentu aja untuk mencetak seorang anak tangguh perlu banyak belajar, usaha dan sabar. Sebelum bicara tentang AQ untuk anak kita, mari berkaca dan meyakini sudah sejauh mana kita sendiri mengembangkan AQ diri kita sendiri, dan berusaha sebaik mungkin meningkatkannya. Orang tua adalah teladan anak di rumah, jadilan contoh yang baik!

Semoga artikel kali ini bisa menjadi bacaan yang bermanfaat.

Baca juga ini : Waduh! Mencium aroma makanan saja ternyata bisa buat berat badan bertambah loh!

No comments:

Post a Comment